IKLAN UCAPAN

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN DI DUNIA MARITIM

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN DI DUNIA MARITIM


Maritim Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Maritim Indonesia


  1. Pendahuluan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah salah satu negara yang dikenal memiliki banyak kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Kekayaan alam yang dimiliki tentunya sangat berpotensi memberikan manfaat bagi banyak orang. Jika kekayaan yang potensial itu dikelola dengan baik dan benar, maka  manfaat yang dibayangkan dapat termanifestasi dalam kehidupan nyata. Kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ternyata dapat pula dikembangkan dan menghadirkan sektor yang baru.  Berkenaan dengan hal itu, kita dapat menemukan contoh konkret melalui media pemberitaan atau di jagat internet.

Dari sekian banyak kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, secara khusus di bidang kemaritiman, ternyata ada yang dimanfaatkan menjadi tempat wisata. Sebut saja Taman Nasional Bunaken. Ya, siapa yang tidak asing dengan Taman Nasional Bunaken. Taman Laut yang terletak di daerah Sulawesi Utara ini merupakan salah satu bagian dari wilayah kemaritiman negara Indonesia. Taman Nasional Bunaken yang mengandung keanekaragaman hayati dan biota laut itu  dimanfaatkan oleh Pemerintah menjadi sektor wisata sekaligus tempat edukasi bagi siapa saja yang menyambanginya. Selain menjadi tempat edukasi dan menambah pengetahuan, tentu saja daerah tersebut berpotensi mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.

Akan tetapi, di samping pemerintah menggalakkan sektor pariwisata kemaritiman yang potensial di tempat tertentu, agaknya masih ada daerah lain yang belum begitu maksimal terjangkau oleh tangan pemerintah untuk dikembangkan. Selain itu barangkali juga ada yang sudah pernah diperhatikan namun belum ada tidak lanjut untuk pengelolaannya. Ini dapat dipahami bahwasanya negara Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dari Sabang hingga Merauke. Maka untuk memberikan perhatian ke tiap-tiap sektor kemaritiman yang potensial perlu persiapan dan pengkajian yang komprehensif. Tulisan ini mencoba membahas peran serta apa yang bisa dilakukan oleh pemuda dalam rangka memanfaatkan sumber daya alam di bidang kelautan yang juga akan menyinggung sisi ekonomi yang menjadi salah satu sub tema.

  1. Isi

Mengutip tulisan Dias Natasasmita yang dimuat dalam akun platform blog KOMPASIANA miliknya, “Maritim berasal dari bahasa inggris yaitu maritime, yang berarti navigasi, dari kata ini kemudian lahirlah istilah maritime power  yaitu negara dengan kekuatan maritim atau negara dengan kekuatan yang bebasis di laut. Masih dalam bahasa Inggris, kata yang digunakan untuk menunjukkan sifat atau kualitas yang menyatakan penguasaan terhadap laut adalah seapower. Sementara, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maritim diartikan sebagai hal yang berkenaan dengan laut, terutama hal yang berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut”.

Dari kutipan pernyataan diatas, kiranya alam pikiran kita diberikan sekelumit pengertian berkenaan dengan kata maritim. Kutipan pernyataan diatas hanya menjadi salah satu contoh dan rujukan untuk dapat memiliki gambaran atau pun konsep yang berkenaan dengan kata maritim sebelum karangan esai ini diulas lebih lanjut. Selanjutnya akan disampaikan data dan fakta yang tertulis pada alinea baru dibawah ini.

Pada pertengahan tahun 2018 silam, melalui Situs Berita Lingkungan (MONGABAY), pemerintah Indonesia mengeluarkan data resmi berkenaan dengan Wilayah Kelautan Indonesia melalui instansi pemerintah yang terkait yang memiliki tugas dan kewenangan dalam bidang kemaritiman. Tentu saja upaya yang telah diupayakan oleh pemerintah juga melibatkan pihak-pihak lain yang membantu diperbaharuinya data tentang wilayah kelautan Indonesia.

Hasil kalkulasi akhir data wilayah kelautan Indonesia itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kepada publik. Mengutip informasi dari Situs Berita Lingkungan (MONGABAY), berikut rincian data rujukan wilayah kelautan Indonesia yang sudah dibuat:

 

NO.

WILAYAH YANG DIHITUNG

LUAS

1.

Luas perairan pedalaman dan perairan kepulauan Indonesia

3.110.000 km2

2.

Luas laut teritorial Indonesia

290.000 km2

3.

Luas zona tambahan Indonesia

270.000 km2

4.

Luas zona ekonomi eksklusif Indonesia

3.000.000 km2

5.

Luas landas kontinen Indonesia

2.800.000 km2

6.

Luas total perairan Indonesia

6.400.000 km2

7.

Panjang garis pantai Indonesia

8.300.000 km2

8.

Panjang garis pantai Indonesia

108.000 km

9.

Jumlah pulau di Indonesia ada

(Dan yang sudah dibakukan dan disubmisi ke PBB adalah sejumlah 16.056 pulau)

kurang lebih 17.504

Sumber : https://www.mongabay.co.id/2018/08/27/pemerintah-keluarkan-data-resmi-wilayah-kelautan-indonesia-apa-saja-yang-terbaru/

 

Dari data yang disajikan diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa tiap wilayah yang dihitung memiliki luas dengan angka yang fantastis. Sejauh ini, pemerintah tentunya tetap berupaya mengoptimalkan wilayah Indonesia agar semakin memberikan kemanfaatan, khususnya di sektor kemaritiman, supaya dapat menghasilkan tingkat perekonomian yang semakin baik bagi rakyat tanpa mengabaikan konsekuensi logis dan dampak yang harus diperhatikan.

Berdasarkan informasi yang di dapat dari situs berita yang sama, sampai pada tahun 2018, sektor maritim hanya menyumbang sekitar 4 persen saja terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Ia menyatakan pula bahwa untuk mengadakan  penelitian untuk sektor kemaritiman masih sangat rendah. Terlepas dari pernyataannya, disisi lain pemanfaatan sektor kemaritiman dinilai masih sangat kurang.

Dari data yang diatas pula, kita dapat menarik kesimpulan bahwa potensi dan modal yang besar sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Semua pihak rasanya perlu mengambil “posisi di garis start” untuk memulai mengembangkan potensi yang dimiliki oleh negara Indonesia, khususnya dengan melibatkan kehadiran generasi muda. Pertanyaannya, mengapa generasi muda?

Banyak slogan dan semboyan yang dialamatkan kepada generasi muda. Misalnya saja, “Generasi Muda adalah Penerus Bangsa”. Istilah populer tadi memberikan pesan yang eksplisit bahwa ada sejuta harapan yang ditaruh di pundak generasi muda untuk meneruskan perjalanan bangsa yang didiaminya. Generasi muda dipandang memiliki sejuta ide dan inovasi yang up to date, lebih-lebih dunia pendidikan yang sedang digelutinya, ada peluang untuk dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran generasi muda dipandang perlu dalam membangun bangsa dan negara agar semakin baik. Dan dengan cara demikian, kaum muda dapat mulai belajar memberikan perhatian dan mencari tahu akan apa yang dibutuhkan oleh negaranya di masa yang akan datang.

  1. Kesimpulan dan Saran

Kekayaan alam yang dimiliki oleh negara Indonesia sangatlah banyak dan beranekaragam. Oleh pemerintah, kekayaan alam yang ada itu kemudian dicoba dikelola dan dikembangkan sehingga menghasilkan manfaat bagi banyak orang. Meskipun dalam prakteknya masih banyak pekerjaan yang harus diperbaiki dan dibenahi, namun apa yang telah diupayakan oleh pemerintah sejauh ini dalam pengelolaan dan pengembangan sektor kelautan patut diapresiasi. Pemerintah mencoba menggenapi apa yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 33 (3) yang berbunyi: “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Data-data yang diperoleh terkait dengan Wilayah Kelautan Indonesia telah diperbaharui dan dapat menjadi pedoman secara khusus bagi pemerintah dalam melakukan tugasnya memajukan negara sebagai aktor utama kelangsungan eksistensi negara.

Peran serta generasi muda rasanya perlu dipresentasikan. Hal itu mengingat keberlangsungan bangsa yang akan datang juga berada dalam genggaman tangan generasi muda. Generasi muda kiranya diajak untuk berkolaborasi dengan semua pihak, khususnya dengan pemerintah dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam laut yang sangat potensial. Harapannya terjadi sinergitas, khususnya antara pemerintah dan generasi muda.

Generasi muda dengan beragam pendidikan ke-sarjana-annya kiranya dapat digandeng oleh pemerintah untuk bersama-sama bekerja mewujudkan pemanfaatan wilayah kemaritiman yang optimal. Misalnya saja untuk bidang ekonomi di wilayah pesisir pantai. Pemerintah mengajak Generasi Muda untuk menjadi mediator sekaligus menjadi entrepreneur muda yang menggerakkan usaha-usaha berpotensial untuk menumbuhkan tingkat ekonomi masyarakat pesisir di bidang kemaritiman.

Post a Comment

0 Comments