Pendahuluan
Menyandang status sehat jasmani dan rohani merupakan keinginan setiap orang. Dengan dinyatakan sehat secara jasmani dan rohani, muncul suatu kepuasan tersendiri yang tergambar dari kenyamanan yang orang rasakan. Karena kesehatan jasmani dan rohani menjadi salah satu kebutuhan dasar, maka manusia selalu berupaya mengusahakannya kendati harus berkorban dengan mengeluarkan biaya. Selain mempertahankan stabilitas kesehatan jasmani dan rohani, manusia juga mengupayakan bentuk ketahanan pada bagian yang lain. Salah satu yang tidak kalah pentingnya adalah mengusahakan kondisi mental yang baik. Mental masih menjadi bagian dari keadaan jiwa. Namun untuk mental kiranya memiliki satu atau bahkan lebih penekanan khusus.
Mental biasanya dikaitkan dengan karakter atau kepribadian seseorang. Apa dan seperti apa manusia bertindak dan berperilaku, maka secara sekilas (meskipun terkadang harus dihindari) dapat dinilai tentang keadaan mentalnya. Misalnya saja ketika seseorang tiba-tiba diminta untuk berbicara di depan umum. Dalam situasi tersebut, para hadirin berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang pendidikan yang beragam. Bagi orang yang sudah terbiasa berbicara di depan umum, tentu hal tersebut bukan masalah besar baginya. Akan tetapi, bagaimana dengan orang yang belum memiliki banyak pengalaman berdiri dan berbicara di depan umum? Rasa takut, gelisah, cemas serta tidak percaya diri serta-merta akan melingkupinya. Inilah salah satu bentuk gangguan terhadap kesehatan mental seseorang walaupun gejala-gejala diatas merupakan hal yang normal lagi manusiawi sejauh tidak sampai pada taraf yang parah.
Melalui meditasi dan yoga, kiranya manusia dapat terbantu untuk membangun “benteng pertahanan” dirinya terhadap gangguan kesehatan mental.
Pembahasan
Mental illness menjadi salah satu pokok bahasan yang masih mengemuka hingga saat ini. Para ahli kejiwaan terus-menerus mempelajari gangguan mental dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman yang datang silih berganti. Fenomena-fenomena tentang gangguan kejiwaan menarik untuk dibahas dan dipelajari oleh mereka yang berkecimpung di dunia mental kejiwaan. Semakin banyak mereka mengenal dan mempelajari fenomena seputar mental dan kejiwaan, maka hal tersebut semakin memperkaya diri mereka dengan pengetahuan yang diperoleh melalui sudut pandang dunia medis dan ilmiah. Dengan begitu, mereka juga dapat menemukan solusi atau jalan keluar dari permasalahan yang ada.
Di Indonesia, ada berbagai cara atau tindakan yang dilakukan oleh orang-orang awam dalam usaha menyembuhkan atau menangani orang-orang yang mengidap penyakit gangguan kesehatan mental. Bahkan dalam tingkat gangguan kesehatan mental yang paling parah, tidak segan-segan si penderita di kurung dalam suatu ruangan dalam kondisi terpasung. Hukuman pasung dan sejenisnya tentu bukan satu-satunya solusi yang efektif, tetapi justru malah dapat menimbulkan polemik tentang kemanusiaan. Setidaknya, menurut data dari Kemensos hanya ada 6 provinsi saja yang sudah terbebas dari cara pasung, yakni: Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Bangka Belitung (Darling, 2019).
Lain halnya penanganan yang dilakukan oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia kejiwaan Ketika mereka berhasil memecahkan masalah seputar mental dan kejiwaan maka yang menjadi beberapa cara yang ditawarkan adalah dengan terapi dan obat-obatan. Secara umum terapi dan obat-obatan menjadi cara yang efektif dalam menyembuhkan gangguan mental atau kejiwaan pada seseorang. Tentu saja dibalik penggunaan cara tadi, ada alternatif lain yang bisa dipakai untuk membantu kesembuhan pasien. Masyarakat umum berpendapat bahwa cara penanganan yang dilakukan oleh orang-orang terpelajar dan praktisi di bidang studi mental kejiwaan lebih aman, terjamin dan kredibel.
Dewasa ini, terkait cara penyembuhan dan penanganan terhadap pelbagai penyakit dapat dilakukan dengan banyak cara. Selain terapi, dalam dunia medis setidak-tidaknya ada dua jenis atau cara menyembuhkan penyakit lewat obat-obatan, baik herbal maupun produksi industri kimia. Selain menggunakan media obat-obatan sebagai jalan untuk menyembuhkan gangguan kesehatan mental, ada cara lain yang bisa dilakukan sebagai langkah penyembuhan, penanganan maupun pencegahan. Secara umum, mungkin cara-cara itu tidak banyak dilakukan atau bahkan nyaris tidak dicoba lantaran secara sepintas terlihat tidak menarik atau membosankan dan dapat membuat seseorang mengantuk atau bahkan sampai tertidur.
Tentu kita tidak begitu asing dengan istilah yoga dan meditasi. Ada sebagian orang yang memahami yoga dan meditasi sebagai bagian dari suatu aliran kepercayaan atau keagamaan. Yoga dan meditasi masih diyakini oleh sebagian orang dapat menjadi cara menangani, mencegah dan menyembuhkan orang yang mengalami gangguan atau sakit mental. Setiap orang memiliki gambaran dan pengertiannya sendiri tentang yoga dan meditasi. Namun pengertian akan yoga dan meditasi perlu disatukan agar memiliki pengertian yang sama secara umum. Untuk dapat memahami pengertian yang otentik dan komprehensif tentang yoga dan meditasi, maka perlu mengacu pada beberapa sumber yang biasanya dijadikan sebagai referensi.
Yoga merupakan sistem filsafat Hindu yang bertujuan mengheningkan pikiran, bertafakur, dan menguasai diri; 2 senam gerak badan dengan latihan pernafasan, pikiran, dan sebagainya untuk kesehatan rohani dan jasmani (kbbi.web.id). Pengertian dari sumber yang lain: Yoga adalah aktivitas olah tubuh dan pikiran yang fokus pada kekuatan, fleksibilitas dan pernapasan untuk meningkatkan kualitas mental dan fisik (alodokter, 2017).
Sementara untuk kata meditasi memiliki pengertian yang berbeda dengann yoga. Meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup dan perilaku (Ibensis, 2020). Kemudian dari sumber yang lain, meditasi dijelaskan dari pelbagai pengertian yang kemudian menjadi suatu kesimpulan. Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu (hindualukta, 2016).
Adapun yoga dan meditasi terdiri dari berbagai jenis dengan masing-masing sebutannya. Berkenaan dengan yoga, paling tidak ada 7 jenis yoga sejauh yang penulis ketahui, di antaranya: restorative yoga, hot yoga, ashtanga yoga, lyengar, vinyasa yoga, hatha yoga dan yin yoga. Masing-masing dari jenis yoga tadi memiliki tujuan dan manfaatnya sendiri. Misalnya, ashtanga yoga yang memberikan manfaat melenturkan tubuh serta membuat mental akan terasa lebih stabil dan tenang. Adapun untuk meditasi memiliki lebih banyak jenis. Diyakini bahwa hampir di tiap-tiap aliran kepercayaan atau agama, memiliki cara dan bentuk yang khas serta unik. Dalam agama Buddha dikenal istilah bhavana untuk menyebut meditasi. Bhavana memberikan banyak faedah bagi mereka yang melakukannya. Bagi orang yang mempunyai rasa takut dalam hati atau kebimbangan, meditasi akan menolong dia untuk mendapatkan pengertian terhadap keadaan atau sifat yang sebenarnya dari hal-hal yang menyebabkannya takut dan selanjutnya dia akan dapat mengatasi rasa takut itu dalam pikirannya (samaggi-phala.or.id, 2016).
Dalam agama Katolik juga terdapat kegiatan meditasi. Praktik meditasi yang cukup populer adalah meditasi kristiani. Praktik meditasi dalam agama katolik umumnya sering dilakukan di kalangan rohaniwan biarawan dan biarawati. Bahan meditasi biasanya diambil dari kutipan teks Alkitab. Kegiatan praktik meditasi menjadi bagian dari hidup rohani mereka. Meditasi yang dilakukan juga membawa manfaat bagi kesehatan mental di samping memberikan manfaat bagi pikiran dan mempertajam kepekaan suara hati. Dari praktik meditasi yang dilakukan dalam keseharian hidup, diakui bahwa meditasi sangat membantu mereka dalam pengolahan hidup rohani.
Secara umum, yoga dan meditasi tidak dilakukan secara tergesa-gesa, namun dengan perlahan serta mengutamakan kesadaran dan ketenangan. Sebab yang menjadi beberapa kunci berhasilnya melakukan aktivitas yoga dan meditasi adalah cari tempat yang kondusif untuk melakukan meditasi dan yoga, optimalkan konsentrasi, tentukan waktu dan disiplin dalam melakukannya, ketenangan dan kesadaran yang penuh.Yoga dan meditasi dikatakan tidak berhasil dilakukan jika beberapa hal mendasar seperti halnya konsentrasi tidak sampai pada tingkatan yang diinginkan. Maka sangat penting sekali mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan kegiatan yoga dan meditasi agar manfaat yang diinginkan (kesehatan mental) dapat dirasakan secara konkret.
Berbicara tentang pengaruh yoga dan meditasi yang bisa memberikan sumbangsih pada kesehatan mental terhadap manusia, hendaknya juga berpedoman pada fakta dan data yang nantinya menjadi landasan yang kuat bagi pernyataan pendapat.
Mengutip dari healthline, yoga dipercaya mampu membantu mengurangi kecemasan. Beberapa orang juga mengatakan saat melakukan yoga mereka akan menemukan rasa damai yang dapat mengurangi kecemasan (Winastya, 2019). Selain itu beberapa penelitian membuktikan bahwa dengan melakukan meditasi dan yoga bisa memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan.
Mengatasi gangguan kecemasan dan depresi. Rutin melakukan meditasi disebut dapat membantu mengatasi masalah pada kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, fobia, serta gangguan obsesif kompulsif (OCD). Menurut hasil penelitian, teknik meditasi mindfullness dapat mengurangi rasa cemas dan gelisah yang berlebihan. Pencitraan otak yang dilakukan menunjukkan bahwa meditasi erat kaitannya dengan berkurangnya rasa cemas, karena peningkatan aktivitas di bagian otak yang memiliki peranan penting sebagai pengatur pemikiran dan emosi, serta mengendalikan rasa khawatir (http://student-activity.binus.ac.id/himka, 2019). Sebuah studi 2011 dari Boston University School of Medicine menemukan bahwa manfaat yoga yang lainnya adalah meningkatkan suasana hati dan menurunkan kecemasan. Hal ini disebabkan karena berlatih yoga dapat meningkatkan kadar asam gamma-aminobutyric (GABA) di otak (Saputri, 2019).
Meningkatkan kualitas tidur juga merupakan upaya untuk memperoleh kesehatan mental. Adapun pernyataan sebagai berikut: Dalam sebuah penelitian pada tahun 2005, orang-orang yang mempraktikkan yoga dapat tertidur lebih cepat dibanding mereka yang tidak mempraktikkan yoga. Terlebih lagi, periode tidur berlangsung cukup lama dan mereka merasa lebih tenang saat bangun di pagi hari (Saputri, 2019). Dan yang terakhir dapat membantu mempertajam ingatan: Para ilmuwan yang melakukan scan otak MRI menemukan bahwa orang-orang yang melakukan yoga punya banyak 'gray matter' di otak mereka ketimbang yang tidak melakukan yoga. Gray matter sendiri berfungsi sebagai pusat pemrosesan atau analisa informasi. Dengan melakukan yoga lebih banyak, area tersebut bisa makin meluas dan berpotensi mempertajam ingatan (Saputri, 2019).
Dari beberapa penyajian fakta dan data diatas, kiranya semakin membuat kita yakin bahwa yoga dan meditasi dapat memberikan sumbangsih yang penting dalam kesehatan mental manusia. Selain dengan cara yang lain, yoga dan meditasi bisa menjadi pilihan untuk memperoleh kesehatan mental. Organisasi Kesehatan Dunia berpendapat kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan dimana tiap-tiap orang menyadari potensi mereka masing-masing, mampu mengatasi tekanan yang normal dalam kehidupan, bisa berfungsi secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi bagi komunitas mereka (Organization, 2014). Mengalami kesehatan mental melalui yoga dan meditasi tentu memberikan kepuasan dan ketenangan batin bagi mereka yang tekun melaksanakannya.
Di lain sisi, masalah gangguan kesehatan mental rentan dialami oleh generasi muda. Masalah gangguan kesehatan mental hampir sering diabaikan. Masyarakat umum cenderung memprioritaskan kesehatan fisik dibandingkan dengan yang lain. Padahal mengupayakan kesehatan di berbagai sisi perlu perhatian secara seimbang. Di sinilah perlu adanya antisipasi dan perhatian bersama semua pihak. Generasi muda rentan mengalami gangguan kesehatan mental lantaran sedang berada dalam masa pencarian jati diri dengan segudang pergulatannya. Masa muda identik dengan mengalami banyak perubahan dan penyelarasan dari segi fisik, psikologis dan emosionalnya.
Penutup
Kesehatan mental merupakan salah satu komponen penting yang seyogianya dimiliki oleh manusia. Dengan memiliki kesehatan mental, manusia mampu merasakan ketenangan, mampu mengontrol emosi jiwa yang tidak teratur yang datang silih berganti secara bijak. Kesehatan mental tentu saja perlu dibangun dan dibina secara berkelanjutan agar stabilitas keadaan mental yang sehat dapat terus dipertahankan.Seiring waktu berjalan, permasalahan seputar kesehatan mental terus berdatangan dan semakin kompleks dengan berbagai motifnya. Penggunaan obat sebagai jalan menyembuhkan pasien merupakan hal yang umum dilakukan. Selain menggunakan obat sebagai media penyembuhan gangguan kesehatan mental, ada aktivitas yoga dan meditasi sebagai alternatif tawarannya.
Yoga dan meditasi sejak lama telah hadir dengan berbagai macam manfaatnya. Terdapat beberapa jenis dari yoga dan meditasi yang secara umum memberikan kemanfaatan yang sama. Satu dari sekian banyak manfaat yang dapat diberikan adalah memberikan ketenangan pikiran dan batin sekaligus menyentuh kondisi kesehatan mental orang yang bersangkutan. Selain itu dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan beberapa hal, misalnya saja proses melakukan kegiatan yang umumnya dilakukan secara perlahan dan mengupayakan konsentrasi tingkat tinggi.
Generasi muda umumnya rentan mengalami kondisi gangguan kesehatan mental. Hal tersebut bisa dipahami karena mereka mengalami masa transisi multidimensi yang tidak dapat dielakkan. Terkadang permasalahan kesehatan mental sering diabaikan dan dinomorduakan, akibatnya penanganan dan pencegahan terhadap gangguan kesehatan masih sangat minim hingga menimbulkan permasalahan pada kondisi mental yang bahkan berujung pada aksi suicide (bunuh diri). Tentu semua pihak perlu memperhatikan hal ini sebagai bentuk kepedulian pada generasi muda sebagai penerus bangsa. Sehingga pada akhirnya semua kalangan, termasuk generasi muda boleh dinyatakan memiliki kesehatan mental yang baik yang juga seimbang dan sejalan dengan kesehatan jasmani serta rohani.
0 Comments