STIA Setih Setio Muara Bungo, baru saja menggelar kegiatan tahunan yaitu PKKMB atau singkatan dari Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru, pada hari Kamis 12 September 2019. Sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan Pra PKKMB yang digelar sehari sebelum hari H yaitu pada Rabu 11 September 2019 lalu.
Pada tahun ini peserta PKKMB atau Mahasiswa baru yang diterima STIA terbilang sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu hanya berkisar 205 orang saja, hal ini bukan dikarenakan kurangnya minat para lulusan SMA/SMK sederajat, tetapi karena sistem penyeleksian yang terbilang cukup ketat melalui test tertulis. Meskipun, tidak semua mahasiswa baru bisa melibatkan dirinya pada kegiatan PKKMB tahun ini. Namun, antusiasme dari kurang lebih 144 Peserta PKKMB yang hadir sudah bisa diacungi jempol.
Pada hari pertama PKKMB, dari segi random jadwal kegiatan terbilang lancar tanpa hambatan meskipun pada upacara penerimaan sedikit terlambat dilaksanakan. Pada akhir acara di sesi renungan yang di mentori oleh bu Fina Afriany yang merupakan dosen sekaligus Psikolog, membuat sesi renungan guna untuk membuang hal-hal atau energi negatif di diri para Mahasiswa baru maupun panitia PKKMB. Namun, akibat banyaknya peserta yang terlalu meresapi renungan tersebut beberapa diantara mereka tak sadarkan diri hingga kehilangan kendali pada kesadaran mereka atau kesurupan.
Pada hari kedua PKKMB, disini selain materi yang disampaikan dari beberapa narasumber, panitia juga menjadwalkan promosi BEM beserta UKM yang ada di STIA. Hal ini berguna untuk menarik para mahasiswa baru untuk mengikuti jejak para seniornya yang aktif dalam organisasi, mereka juga berhak untuk memilih organisasi mana yang ingin mereka ikuti. Tentunya, para perwakilan dari setiap organisasi memberikan atau menyampaikan hal-hal positif untuk menarik para mahasiswa baru. Terkhusus pada HMPM, disini kami memberikan penjelasan mengenai sejarah dari HMPM itu sendiri dan memberikan sebuah video dokumenter mengenai kegiatan atau program kerja yang dicanangkan oleh anggota HMPM itu sendiri selama setahun jabatan berkontribusi di HMPM.
Puncak acara di PKKMB ini ialah pada hari ketiga, para panitia terkhusus tim kreatif membuat suatu kegiatan yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu dengan menambahkan kegiatan koreo dimana para peserta PKKMB termasuk juga beberapa panitianya membentuk sebuah tulisan “STIA 19” dengan menggunakan karton berwarna biru muda. Meskipun, cuaca terik pada saat itu tidak menurunkan semangat para peserta PKKMB dalam menampilkan koreo tersebut. Di hari ketiga ini, para panitia memfokuskam pada kegiatan outdoor dan games. Setelah kegiatan games ini berlangsung, para panitia sebenarnya telah menyiapkan sebuah rencana prank para mahasiswa baru, dimana dalam skenario prank tersebut para panitia ricuh satu sama lain karena terjadinya selisih paham. Akibat prank ini, banyak pulak mahasiswa baru terutama perempuan mengalami shock dan panik. Mereka ketakutan apabila kegiatan PKKMB ini dianggap gagal dan harus diulang tahun depan, melihat mereka yang begitu ketakutan karena kericuhan ini pun ditengahi oleh dosen STIA yaitu pak maros yang sebenarnya salah satu orang dibalik skenario prank ini. Alasan panitia melibatkan dosen dalam hal ini, karena kami tidak mau terjadinya miss comunication terhadap pihak kampus.
Setelah ini pun, para panitia tetap meminta maaf karena telah menge-prank mereka. Wajah yang awalnya sudah suram, panik dan ketakutan pun mendadak berubah menjadi tangis malu atau senyuman dari mereka. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan bagi mahasiswa/i baru terbaik dan ternakal dan raka & rakanita terbaik, terfavorit, dan juga terjahat. Pemilihan mahasiswa/i terbaik dan ternakal ini berdasarkan penilaian dari para panitia terutama korlap 1, 2, dan 3 yang menilai keaktifan dan kesopanan mereka selama 3 hari kegiatan PKKMB. Sedangkan untuk raka dan rakanitanya ini melalui sistem voting yang dituliskan namanya di buku angket oleh mahasiswa baru tersebut.
Penutupannya pun dilaksanakan dengan bersalam-salaman para panitia dan mahasiswa baru, dimana para mahasiswa baru berhak memberikan bunga dan coklat kepada raka dan rakanita yang mereka senangi. Tawa bahagia yang mereka torehkan sekilas menghilangkan rasa penat yang ada di diri orang yang terlibat dikegiatan ini, baik mahasiswa baru, panitia hingga dosen nya.
0 Comments