Salah satu program kerja yang dimiliki oleh organisasi HMPM ialah mengadakan visitasi ke Desa Lubuk Beringin. Desa ini telah dikenal oleh kalangan masyarakat luas, khususnya masyarakat Kabupaten Bungo sebagai tempat yang menyediakan destinasi wisata yang memiliki ciri khasnya sendiri. Tepatnya pada hari minggu siang (3/2/19) beberapa anggota organisasi HMPM berbarengan menuju ke Desa Lubuk Beringin mencoba menggenapi program kerja yang sudah dirumuskan.
Basecamp HMPM menjadi titik mula perjalanan menuju Desa Lubuk Beringin. Setelah beberapa anggota sudah berkumpul di lokasi ini, akhirnya perjalanan menuju ke Desa Lubuk Beringin pun dimulai. Tak ketinggalan juga, kegiatan ini diawali dan diakhiri dengan doa, memohon perlindungan-Nya agar rencana dan kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik.
Cuaca pun cukup mendukung pada saat kegiatan ini digelar. Pada saat perjalanan pergi berlangsung, sempat terjadi gerimis yang mungkin membuat sebagian anggota khawatir bila terjadi hujan deras. Untunglah dalam perjalanan tidak terjadi hal demikian yang bisa menyebabkan perjalanan harus dihentikan.
Perjalanan menuju ke Desa Lubuk Beringin pun juga dirasa berkesan serta memunculkan saat-saat menegangkan dan memacu adrenaline. Hal yang berkesan memang tampak pada saat mata disuguhkan dengan pemandangan hamparan sawah yang luas dan bukit yang menjulang tinggi. Sesekali pemandangan demikian muncul untuk mengurangi rasa lelah dan jenuh dalam perjalanan.
Karena lokasi yang hendak dikunjungi belum lama diguyur hujan yang cukup lama, maka volume air sungai meningkat dan mengganggu jalan utama untuk sampai ke desa tersebut. Ini sempat menjadi kendala bagi beberapa rekan HMPM untuk bisa sampai di lokasi. Tidak ingin habis akal, akhirnya diputuskan untuk mencari jalan lain menuju ke tempat tujuan.
Pada saat mencoba melewati jembatan gantung-lah situasi yang menegangkan dan memacu adrenaline itu tampak. Bagaimana tidak, bahwasanya harus mengalami perjalanan yang sedikit berbeda dengan situasi perkotaan pada umumnya. Belum lagi suara dan deru air sungai yang gemuruh terkesan berupaya menakut-nakuti dan mengintimidasi mereka yang cemas dan mengidap phobia akan tempat yang tinggi.
Kiranya situasi demikian juga sama halnya dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan pun, kadangkala kita dirundung kecemasan, ketakutan serta kesulitan yang berat dan mengharuskan kita menghadapinya agar dapat membentuk sikap mental diri dan kepribadian demi memiliki kepribadian yang tangguh dan matang.
Berkat keyakinan diri yang berani melawan rasa cemas dan takut, akhirnya jembatan gantung yang kondisinya sedikit memprihatikan, berhasil dilewati dan perjalanan kembali dilanjutkan. Tidak lama kemudian, beberapa rekan HMPM sampai di tempat tujuan. Rasa lelah, jenuh, takut dan perasaan yang berkecamuk kiranya telah sirna dan terbayar ketika telah sampai di tempat yang ingin dituju.
Sesampainya disana, beberapa rekan HMPM mencoba menikmati situasi yang ada sambil mencoba menjalin komunikasi dengan orang-orang yang ada di sekitar lokasi untuk “melebur” masuk dan bergabung dengan mereka.
Waktu yang ada pun juga dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bersifat rekreatif dan menghibur. Setelah dirasa puas dan senang, akhirnya aktivitas disana disudahi dan kembali pulang ke rumah masing-masing. Kiranya kegiatan demikian tidak hanya dimaknai sebatas penghilang rasa suntuk dan jenuh dalam liburan, tetapi juga menjadi sarana mempererat persaudaraan sesama anggota serta menjadi cara mengenal antar sesama rekan. Sehingga dalam perjalanan organisasi, harapannya tumbuh jiwa kebersamaan dan kekompakan dalam satu wadah yang ber-asa menjadi mahasiswa yang peka dan peduli akan keadaan masyarakat.
Penulis : Paska Riandi
Penulis : Paska Riandi
0 Comments